Padang - Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor terbesar sarang burung walet di dunia. Pasar produk unggulan ini khususnya tujuan Asia Timur termasuk Tiongkok.
Tingginya permintaan pasar menuntut Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas. Hal ini selaras dengan program Gratieks (Gerakan Tiga Kali Ekspor) yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian.
Rabu (03/02), Ridwan mendatangi kantor pelayanan di Bandara Internasional Minangkabau untuk mensertifikasi 31 kg sarang burung walet kotor senilai 400 juta rupiah yang akan dilalulintaskan menuju Medan. Pengiriman domestik seperti ini telah menjadi lalu lintas rutin.
Berdasarkan data IQFast, tercatat sudah 23,6 ton sarang burung walet atau setara 300 milyar rupiah asal Sumatera Barat dengan tujuan pasar domestik sepanjang tahun 2020.
Data ini menunjukkan bahwa Sumatera Barat memiliki potensi ekspor sarang burung walet yang luar biasa.
“Target kita untuk dapat menggandeng para pelaku usaha walet lokal tembus pasar internasional. Kita juga mendorong Sumatera Barat memiliki tempat pemrosesan sarang burung walet sendiri,” ujar Iswan Haryanto, selaku Kepala.
Sosialisasi aturan terkait persyaratan ekspor sarang burung walet telah rutin dilakukan selama tiga tahun terakhir. Koordinasi dengan instansi terkait senantiasa ditingkatkan. Diharapkan dapat mendorong pelaku usaha walet untuk siap bersaing di kancah internasional.
Laporkarantina
KarantinaPertanianPadang
https://www.facebook.com/694239624010479/posts/3235503719884044/
https://www.instagram.com/p/CK3cpsJDSEk/?igshid=v3msepe7k4ji